Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyegel 20 ton ikan salem impor di Batam, Kepulauan Riau. Penyegelan itu dilakukan karena ikan itu dijual di pasar lokal dan berpotensi merugikan nelayan menerangkan seyogyanya ikan salem impor diperuntukan bagi industri pemindangan, bukan langsung dijual di pasar lokal. Terlebih harga jual ikan tersebut lebih murah sehingga akan berdampak pada turunnya harga ikan hasil tangkapan nelayan."Ikan impor itu peruntukannya khusus untuk pemindangan, nah ini kami menemukan bukti ada yang bocor di pasar lokal. Bisa karena tidak tahu atau bisa juga karena pura-pura tidak tahu. Pelaku usaha sudah mengakui dan siap tidak mengulangi perbuatannya," ungkap Trenggono saat menyidak lokasi usaha di Kecamatan Batu Ampar dalam keterangannya, Jumat 9/8/2023. Ikan salem impor sebanyak 20 ton itu adalah milik PT. D di Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam. Penyegelan dilaksanakan agar penjualan ikan jenis salem tersebut dihentikan sementara sampai pemeriksaan selesai dilakukan oleh Pengawas Perikanan Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan PSDKP- KKP.Tindakan tegas sebagai bentuk komitmen KKP untuk melindungi nelayan sesuai UU Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam."Kita beri pembinaan agar tidak mengulangi perbuatan seperti ini lagi, karena ini berdampak pada nelayan-nelayan di sini. Kalau masih bandel ya kita sampaikan rekomendasi agar tidak diizinkan impor. Kuotanya 400 ton dan perusahaan pusatnya di Jakarta," tegas itu pemilik usaha berinisial A mengaku tidak mengetahui kalau ikan impornya tidak boleh langsung diperdagangkan ke pasar lokal. Dia juga mengaku baru pertama kali melakukan hal ikan impor, ada juga ikan-ikan lokal yang diperdagangkan. "Saya kan ditawarin orang Jakarta, ya dia tanya salem. Ya kita beli karena murah," ujar wanita berambut pendek informasi, Trenggono saat itu melakukan kunjungan kerja di Batam dalam rangka memperingati Hari Laut Sedunia yang jatuh setiap 8 Juni. Kunjungan kerja tersebut untuk memastikan aktivitas kelautan dan perikanan tidak mengganggu ikan salem impor, sebelumnya Trenggono juga menyegel proyek reklamasi yang tidak disertai izin dasar Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut PKKPRL di Teluk Tering. Ia juga meninjau pesisir Tanjung Bemban yang terindikasi tercemar limbah. ada/ara
SeorangAyah Membawa Anaknya ke Pasar Ikan Setelah Meminta untuk Melihat Wahana Akuarium Kamis, 25 Maret 2021 21:57 WIB 25 Maret 2021, 21:57 WIB INDOZONE.ID - Sebagai orang tua, terkadang memang cenderung menerima banyak permintaan dari anak-anak, yang biasanya melibatkan pergi ke suatu tempat untuk bersenang-senang.
Oksecara jujurnye memang dah lame sangat tak pergi Suq Markazi, kak dalila yang selalu pergi. Rajin die. Hehe So pagi jumaat yang indahwater dan Angin yang sepoi sepoi bahasa melayu..
Diantara ikan beracun itu adalah ikan pedang, ikan tuna sirip biru dan ikan buntal. August, 05 2022 Tak Teriak Naik Wahana Kora-Kora di Pasar Malam, Ekspresi Bocah Ini Santuy Banget
Mungkinsedikit berlebihan, namun jika mengutip lagu yang dipopulerkan oleh Edo Kondologit, yang salah satu bagian liriknya berbunyi “Tanah Papua tanah yang kaya, surga kecil jatuh ke bumi, Seluas tanah sebanyak madu, adalah harta harapan” rasanya ini bukan pernyataan lirik lagu semata, karena Tanah Papua yang kaya bukanlah sebatas lagu
Lagu“Aut Ni Na Dao” ini menyampaikan motivasi kuat seorang lelaki untuk menggapai cinta yang dimiliki pada wanita yang dikasihi dengan melewati semua rintangan. Sayangnya, sebagaimana kehidupan seniman yang tulus, jujur, bukan pemain, tidak pengikut Don Juan, cinta itu pun gagal, terbengkalai, dan pecah berkeping-keping menjadi kekecewaan.
LirikLagu Yok Miak Lagu Daerah Bangka Belitung Yok Miak Yok miak kite gi, ke kebun ke hume Mawak suyak, mawak suyak mikol Cara Menghilangkan Virus New Heur.FFD (link) di Flashdisk / Laptop Cara Menghilangkan Virus New Heur.FFD (link) di Flashdisk / Laptop Virus New Heur.FFD merupakan Virus yang berbahaya bagi PC/ komputer
6WPKA.